11:07 PM
Edit This
 |
|
Seorang
eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil
sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa
beberapa tangkai bunga menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah
kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda
berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo
Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar
ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang
yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat
siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar
ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali
mendekatinya.
”Sudah
selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu
tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda
mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya.
”Ini
uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini
sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada
si gadis kecil. Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan,
melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar
sana.
Pemuda
itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tidak kamu
ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis
kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya
harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari
meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita
tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda
itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari
seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil
tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras
adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan
dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi
karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya
pelajaran berharga hari itu.
Tidak
jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang
diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi
kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan
dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri.
Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah
kehormatan yang pantas kita perjuangan.
Penulis : Andrie Wongso
0 komentar:
Post a Comment